Tak hanya komputer, ponsel juga sangat rentan terkena virus malware. Namun tak perlu terlalu khawatir karena pengguna ponsel bisa memproteksi telepon genggamnya dengan cara seperti ini.
Alfons Tanujaya, pakar sekuriti dari Vaksincom menyatakan, kebanyakan dari masyarakat belum mengetahui akan bahaya malware yang mengintai ponselnya. Apalagi dengan spesifikasi yang sangat canggih membuat alat halo-halo itu bak komputer, rentan ditembus malware.
"Posisinya ponsel ini sudah setara dengan komputer, apalagi kemajuan prosesor yang sekarang handphone middle juga sudah memiliki setara dengan komputer. Maka segala ancaman yang terjadi di komputer bisa terjadi di handphone juga," ujar Alfons saat ditemui dalam kegiatan Indonesia Malware Summit di Telkom Japati, Bandung.
Namun Alfons memberikan beberapa tips yang bisa mengurangi serangan malware pada ponsel yang digunakan.
"Update OS teratur atau update aplikasi bisa melindungi dari malware. Karena jika tanpa update ada celah keamanan yang bisa dieksploitasi. Meskipun ada anti virus tetap harus update," terangnya.
Selain itu, Alfons juga mengimbau agar tidak sembarangan menginstal aplikasi. Saat menginstal juga harus diperhatikan popularitas dan ulasan dari aplikasi tersebut.
"Hindari instal aplikasi non PlayStore. Tapi kalau memang yakin dari sumber yang terpercaya boleh saja. Tapi kalau ada yang menjanjikan game atau program menarik perlu dihindari. Karena aplikasi yang non PlayStore itu rentan," jelasnya.
Namun demikian, tetap saja konsumen harus tetap waspada. Karena meskipun aplikasi resmi, namun ada juga yang belum tentu berkualitas.
"Jangankan yang tidak resmi. Yang resmi saja banyak yang abu-abu. Misalnya anti virus yang dalam mempromosikan diri saja mereka sudah missinformasi," ungkap Alfons.
Yang terpenting, para pemakai ponsel harus memproteksi akun mereka. Terutama akun-akun email dan media sosial.
"Pengguna juga harus menjaga akun dengan baik. Karena diincar itu data dan akun kita. Seperti Facebook, Twitter, Google, disarankan memakai autentikasi tambahan untuk mengakses media sosial," ia menandaskan.(detik)