Tugas anak adalah bermain. Apalagi ketika usianya baru satu sampai tiga tahun. Pada masa itu si kecil sedang sangat aktif mengeksplorasi sekelilingnya. Mereka memiliki rasa penasaran yang besar sehingga selalu bergerak ke sana kemari untuk mencari tahu.
"Pada usia satu sampai tiga tahun anak suka lari-lari karena memang tahapannya seperti itu, itu adalah masa mereka ingin tahu," ujar psikolog Ayoe Sutomo, M.Psi, Psi.
Ketika anak aktif melakukan eksplorasi ini, di sinilah orangtua punya peran besar untuk ikut mendampinginya. Bermain-main bersama anak bukan hanya sekadar bersenang-senang dengannya tapi juga bisa bermanfaat menstimulasi panca inderanya.
"Stimulasi multi sensorik melalui permainan aktif akan merangsang otak sehingga mengembangkan berbagai potensi anak, termasuk kemampuan visual, auditoris, kognisi, sosio-emosional dan keterampilan motorik kasar dan halus," ujar ahli tumbuh kembang anak Dr. dr. Soedjatmiko, SpA (K) Msi, saat ditemui di sela-sela peluncuran Johnson's Active Fresh Shampoo di Lotte Shopping Avenue, Kuningan, Jakarta Selatan.
Permainan aktif yang dimaksud Dr. dr. Soedjatmiko bisa berbagai macam. Pastinya permainan tersebut bersifat dua arah antara anak dan orang yang diajaknya bermain. Misalnya saja bermain bola. Permainan ini melatih kemampuan motorik kasar dan halus si kecil. Anak juga belajar berkomunikasi dengan teman bermainnya ketika misalnya dia diminta menangkap, melempar atau menendang si kulit bundar.
Bermain dengan anak ini sebenarnya juga bisa dilakukan kapanpun tanpa perlu adanya waktu khusus. Setiap aktivitas yang dilakukan bersama anak, bisa dilakukan sambil bermain. Salah satu aktivitas itu misalnya mandi. Mandi bisa menjadi aktivitas menyenangkan untuk bayi ketika ibu melakukannya sambil bermain. Misalnya dengan menaruh mainan di dalam bak mandinya dan bersenandung untuknya.
"Ketika ibu berkomunikasi dengan bayi saat mandi, ini menstimulasi kemampuannya berbicara," ujar dokter yang berpraktek di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo itu. (wolipop)