Dalam diskusi `Tumor Otak dan Pencegahan Gangguan Saraf` di Hotel Atlet Century Jakarta, Sabtu (30/5/2015) Agus mengimbau agar kita lebih berhati-hati terhadap makanan tinggi penyedap dan pengawet.
"Memang agak sensitif. Tapi, itu sudah umum, semua dokter sudah mengetahuinya bahwa dari beberapa kasus seperti tumor otak, salah satu risiko terjadinya karena makanan berpenyedap," kata Agus.
Setelah membaca sejumlah literatur, hasil yang didapat Agus hampir semuanya sama; makanan berpenyedap tidak baik bagi kesehatan otak. "Instan-instan dan berpenyedap memang menjadi faktor risiko," kata Agus menekankan.
Agus sendiri mengakui, sulit bagi kita terhindar dari makanan-makanan semacam ini. Terlebih anak-anak, sangat sulit menjauhkan mereka dari mi instan dan sejumlah jajanan berpenyedap.
"Lebih baik anak-anak mengonsumsi makanan seperti itu seminggu sekali. Karena setiap harinya, orangtua tidak dapat mengontrol jajanan yang dijual di sekolah. Mulai dari yang berpengawet, penyedap, sampai makanan berpewarna," kata dia menerangkan. (liputan6)