Dikutip dari CNN, berikut beberapa karakter umum yang ditemui pada anak sulung, anak tengah, anak bungsu dan anak tunggal, beserta penjelasannya.
1. Anak Sulung
Karakter paling umum yang ditemui pada anak sulung adalah pemimpin, ambisius dan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi. Sifat-sifat ini didapat dari tidak adanya kompetisi terhadap kasih sayang orang tua, perhatian kakek nenek, hingga keleluasaan untuk melakukan apa saja seorang diri.
Penuhnya kasih sayang dan perhatian yang diberikan orang tua tak jarang membuat anak menjadi lebih bertanggung jawab ketika adiknya lahir. Hal ini menurut pakar psikologi anak, Frank J. Sulloway, PhD, merupakan karakter yang sangat umum terjadi.
"Sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2007 di Norwegia menunjukkan bahwa anak pertama memiliki poin IQ (Intelligence quotient) dua atau tiga poin lebih tinggi dari adiknya," ungkap Frank.
2. Anak Tengah
Anak tengah memiliki karakter sebagai penyeimbang dan pelaku mediasi yang baik. Hal ini terjadi karena mereka tak mendapat wewenang sebesar anak pertama dan perhatian sebesar anak bungsu.
Catherine Salmon, PhD, penulis buku The Secret Power of Middle Children, mengatakan hal tersebut membuat anak tengah biasanya sangat tidak menyukai ketidakjujuran dan ketidakadilan. Selain itu mereka juga biasanya lebih memiliki banyak teman dan kemampuan sosial yang baik.
"Pada beberapa kasus di mana anak sulung tidak mampu melaksanakan tugas dan kewajibannya, anak tengah lah yang akan mengisinya," ungkap Salmon.
3. Anak Bungsu
Anak bungsu memiliki sifat yang lebih bebas dan doyan mengambil risiko. Penyebab utamanya adalah orang tua yang merasa lebih santai dalam hal disiplin.
"Orang tua akan lebih santai dan membiarkan anak bungsu lebih bebas, jika anak sulung dianggap sukses. Akibatnya, anak bungsu akan sulit tunduk pada peraturan namun tetap membutuhkan banyak perhatian," ujar Salmon lagi.
Namun Linda Campbell, profesor dari University of Georgia, Athens, mengatakan terlalu santai juga tidak baik bagi perkembangan mental anak bungsu. Mereka akan merasa kesal karena sering dianggap tidak serius, apalagi jika selalu dibandingkan dengan anak sulung.
4. Anak Tunggal
Anak tunggal sebenarnya tak memiliki perbedaan karakter yang besar dengan anak sulung. Namun risiko anak tunggal memiliki masalah emosi jauh lebih besar, bahkan lebih besar daripada anak bungsu.
Penyebabnya, mereka seringkali dituntut untuk berprestasi oleh orang tua. Karena tidak memiliki adik atau kakak sebagai pembanding dan panutan, seringkali mereka merasa kecewa ketika gagal.
"Ketika anak tunggal merasa telah mengecewakan orang tuanya, mereka akan lebih mudah merasakan sakit hati. Akibatnya, risiko mereka untuk menjauh dari keluarga akan elbih besar," ujar Kevin Leman, PhD, psikolog penulis buku The Birth Order Book. (detik)
