Pentingya Sarapan Bagi Anak Sekolah

Sarapan pagi penting bagi tubuh sebagai sumber energi untuk memulai aktivitas. Terlebih bagai anak sekolah, membudayakan sarapan akan berdampak bagi perkembangan tubuh.

Maka dari itu, di Hari Gizi Nasional (HGN) 2016, Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Jawa Barat bersama Asosiasi Dietetian Indonesia (Asdi) dan Frum Anak Daerah (FAD) Jawa Barat menggelar acara bertema "Bersama Membangun Gizi Mewujudkan Bangsa Sehat Berprestasi: Percepatan Perbaikan Gizi 1000 HPK."

Dalam acara yang digelar di Car Free Day Dago tersebut, diantaranya diingatkan peran penting sarapan. Acara ini diikuti siswa maupun mahasiswa Bandung.

"Kepada anak sekolah agar menanamkan budaya sarapan pagi, karena penting untuk menjaga kebugaran mereka. Sarapan tersebut berupa makanan dengan gizi seimbang, baik protein, kalori, mineral, dan karbohidratnya," kata Ketua Persagi DPD Jawa Barat, Suparman, kepada Merdeka Bandung, Minggu (24/1).

Ia mengatakan, dewasa ini anak sekolah sering tidak menyempatkan diri sarapan. Dengan meninggalkan sarapan, kata dia, anak-anak akhirnya makan atau jajan di luar rumah. Padahal makanan atau jajanan di sekolah, misalnya, belum tentu sebaik makanan di rumah.

Ia khawatir, anak sekolah memilih makanan seperti junkfood atau makanan yang nilai gizinya tidak seimbang. Makanan tersebut tinggi kalori namun rendah mineral.

Jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama, bisa menimbulkan kolestrol, kegemukan, obesitas yang akhirnya mengundang berbagai penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, jantung, ginjal dan lainnya.

"Jadi selain sosialisasi menu makanan sehat, kita juga membuka konsultasi status gizi untuk melihat apakah yang kita konsumsi sehari-hari dampaknya sehat atau tidak. Jangan sampai menimbulkan kegemukan atau obesitas yang memicu penyakit degeneratif," ungkap dosen jurusan gizi Poltekes Bandung tersebut.

Penyakit degeneratif, kata dia, sebenarnya bisa dicegah dengan dengan pola makan sehat.

Acara peringatan HGN sendiri dibuka Netty Prasetyani Heryawan, istri Gubernur Jawa Barat. Acara diawali long march dari Jalan Cikapayang, Jalan Ganesha ITB, dan berakhir di SMAN 1 Bandung, Dago. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan cara cuci tangan yang baik dan dilanjutkan dengan penyuluhan dari ahli gizi.(merdeka)


Home