Informasi yang dihimpun detikcom, kepada setiap korbannya pelaku sering meminta untuk dipegangi kemaluannya. Tak hanya itu, pelaku juga kerap memegang alat kelamin korban secara bersamaan. Aksi bejat pelaku itu dilakukan berkali-kali kepada korban sejak Februari hingga Desember 2015 lalu.
"Saya awalnya tak mengetahui jika putra saya jadi korban si DH, namun ketika ada orang tua siswa lainnya meminta saya untuk menanyakan ke anak saya pernah digituin si DH atau nggak saya kaget ternyata anak saya ini ngaku katanya pernah," ujar IL (37) ibu salah satu korban kepada detikcom saat mengantar putranya membuat laporan di Polsek Parungkuda.
Sementara itu menurut keterangan Kasat Reskrim Polres Sukabumi, AKP Gilang Prastya pelaku diduga kerap mengancam korbannya yang mayoritas berjenis kelamin laki-laki hal ini terlihat dari tenggat waktu kejadian hingga terungkapnya kebejatan pelaku cukup jauh, namun untuk kepastiannya hingga saat ini kepolisian masih melakukan penyelidikan terkait kemungkinan itu.
"Untuk smentara masih tahap pemeriksaan, korban baru teridentifikasi 5 orang. Tersangka DH untuk sementara kita tahan untuk kepentingan penyidikan sehari-harinya dia berprofesi sebagai pembina pramuka disalah satu sekolah dasar," singkatnya.(detik)