Kepintaran anak tidak akan berkembang tanpa adanya stimulasi dari orang tua. Agar kepintaran berkembang, orang tua harus mau menyediakan waktu untuk menstimulasi kepintaran anak.
Dr Thomas Armstrong, PhD, pakar pendidikan dari Amerika Serikat mengatakan bahwa stimulasi penting bagi otak anak. Apalah artinya memiliki anak dengan otak jenius jika tidak diberikan stimulasi dan pengalaman baru.
"Ketika anak terlahir dengan otak yang jenius tetapi tidak dikembangkan, tidak distimulasi dan tidak diberikan pengalaman-pengalaman baru, maka otak tersebut tidak akan berkembang dan anak tidak akan menjadi apa-apa," tutur Armstrong, dalam peluncuran Beda Anak Beda Kepintaran oleh Wyeth Nutritional di Hotel Indonesia Kempinski, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat.
Oleh karena itu Armstrong mengatakan orang tua harus mau menyediakan waktu bagi anak. Sebab jika bukan dari orang tua, dari mana lagi anak mendapat stimulasi yang dibutuhkan?
Dijelaskan Armstrong bahwa cara stimulasi paling pertama yang harus dilakukan orang tua adalah dengan menyediakan materi atau alat yang dapat digunakan. Alat ini bisa berupa mainan, alat tulis, balok kayu hingga binatang peliharaan.
"Anak dengan music smart akan senang jika diberikan atau alat lain yang bisa dipukul-pukul. Sama halnya seperti krayon untuk anak picture smart, kompas untuk number smart dan mainan balok untuk anak body smart," tutur pria berusia 65 tahun ini.
Setelah itu, pastikan anak menggunakan alat stimulasi bersama Anda dan keluarga. Selain mengawasi keamanan anak, bermain bersama orang tua juga bermanfaat karena orang tua dapat memberikan penjelasan tentang hal-hal yang belum dimengerti anak.
Sempatkan pula menghabiskan waktu bersama anak. Jikapun Anda sibuk dan tak punya banyak waktu, sisakan 5 menit sebelum berangkat atau sepulang kerja.
"Dalam 5 menit Anda bisa meniup balon dan memainkannya bersama anak. Sangat simpel dan tidak ada alasan lain bahwa Anda terlalu sibuk," ungkapnya lagi.(detik)