Inilah Kebiasaan Ortu yang Bikin Anak Jadi Penakut

Memiliki anak yang cenderung penakut bisa membuat orang tua kelabakan karena ketika si kecil ditinggalkan bersama orang lain atau datang ke tempat yang baru, ia bisa saja menangis histeris dan ketakutan bukan main. Terkait kecemasan dan ketakutan yang dialami anak, bisa saja sebenarnya kondisi itu dipengaruhi pula oleh orang tua.

Psikolog Jodie Benveniste mengatakan kurangnya kehangatan yang diberikan orang tua bisa membuat anak merasa ketakutan hingga cemas. Atau justru sebaliknya, ketika orang tua terlalu protektif dan mendikte buah hatinya, si kecil akan tumbuh menjadi anak yang takut bertindak sesuai dengan kehendaknya.

Masih berhubungan dengan orang tua yang selalu mengontrol anak, biasa tergantung pada orang tua bisa membuat anak mengalami cemas berlebih ketika ia akan melakukan sesuatu. Sebab, selama ini anak tidak dibiarkan menyelesaikan masalahnya dan selalu mendapat bantuan orang tua.

"Begitu juga ketika orang tua sering menghukum anak. Memang ketika anak salah harus diberi pelajaran, tapi dengan hukuman yang berlebihan, anak akan kapok bertindak hingga saat mereka tidak bertindak pun, trauma disertai rasa cemas dan takut bisa dialami," lanjut Benveniste seperti dikutip dari Essential Baby.

Untuk itu, Benveniste menyarankan orang tua untuk tetap menjaga kehangatan hubungan dengan anak sehingga anak merasa aman dan tidak cemas. Begitu pun ketika ada tanda anak merasa cemas berlebih, sudah saatnya orang tua masuk dan menanyakan apa yang membuat anak cemas dan mencoba membantu masalahnya.

Bebaskan pula si kecil untuk melakukan apa yang ia mau, tapi tetap dengan ada aturannya. Dikatakan Benveniste, jangan kekang kreativitas anak karena itu akan membuat ia tidak percaya diri dan takut ketika akan bertindak dan melakukan sesuatu. Lantas, bagaimana jika orang tua hendak membantu anak?

"Boleh saja membantu anak meneyelesaikan masalahnya. Tapi lihat juga situasi dan kondisinya. Dengan begitu, Anda akan memberi kesempatan pada anak untuk mengembangkan kemampuannya hingga ia tidak minder, cemas, atau takut di kemudian hari ketika akan berbuat sesuatu," kata Benveniste.

Mengajak anak untuk bersama menghadapi situasi yang menakutkan misalnya berkunjung ke keramaian juga dianjurkan Benveniste, ketimbang orang tua sengaja menghindarkan anak dari situasi yang berpotensi membuat ia takut. Dengan begitu, anak tidak akan kaget jika suatu saat nanti ia akan menghadapi situasi yang menakutkan.

Namun, tanamkan pula pada dia bahwa Anda sebagai orang tua akan selalu membantu dan mensupportnya dengan penuh kasih sayang, ketika memang anak membutuhkan bantuan, demikian diungkapkan Benveniste(detik)


Home