Dilansir dari EurekAlert, sebuah penelitian dari University of Michigan mengungkapkan bahwa kebahagiaan istri adalah yang paling utama dalam sebuah hubungan pernikahan. Kebahagiaan yang dimiliki oleh istri tersebut dapat memiliki efek jangka panjang terhadap keberlangsungan sebuah hubungan pernikahan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mengenai kualitas pernikahan dan kebahagiaan yang dimiliki oleh pasangan manula. Data dari penelitian didapat dari 394 pasangan suami istri pada tahun 2009. Pasangan suami istri ini rata-rata sudah memiliki usia di atas 60 tahun dan telah menikah selama 39 tahun.
Untuk mengukur kualitas pernikahan, partisipan diberi pertanyaan tentang hal-hal yang terjadi selama pernikahan mereka. Selain itu mereka juga diminta menulis sebuah catatan yang berisi tentang kebahagiaan yang mereka alami dalam 24 jam ke belakang. Dari data yang didapat oleh peneliti, partisipan rata-rata menilai hidup mereka termasuk cukup bahagia.
Rata-rata partisipan pria memiliki penilaian yang lebih bahagia terhadap penilaian yang mereka alami. Tetapi kebahagiaan pria bisa jadi turun sangat drastis ketika pasangan mereka mengalami sakit atau masalah.
Ketika sedang sakit, istri juga lebih tergantung kepada anak mereka dan bukan pada suami. Dari penilaian tersebut diketahui bahwa kebahagiaan pasangan di usia senja ditentukan oleh keberadaan dan kesehatan seorang istri. Oleh karena itu kebahagiaan suami tidak begitu berpengaruh banyak pada sebuah pernikahan sedangkan pada istri hal ini memiliki pengaruh yang sangat besar.
Disimpulkan juga dari penelitian tersebut bahwa kualitas pernikahan dapat saling berpengaruh dengan kesehatan dari seseorang terutama ketika dia telah tua. Jadi jika Anda ingin membuat pernikahan lebih bahagia, sering-sering senangkan hati istri Anda. (merdeka)